Dalam kegiatan belajar mengajar, metode menempati
peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainya dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode merupakan salah satu alat untuk memotivasi dan sebagai alat
untuk mencapai tujuan dalam pengajaran.
Metode mengajar adalah salah satu pengetahuan tentang
cara – cara mengajar yang digunakan oleh seorang guru atau instruktur.
Pengertian lain dari metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh
guru untuk digunakan dalam mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok, agar
pelajaran itu dapat diserap, di pahami dan di manfaatkan oleh siswa dengan
baik. Semakin baik metode mengajar, makin efektif pula penyampaian tujuan.( J.
R. David: 1976)
Metode everyone is a teacher here adalah salah
satu metode dalam model pembelajaran aktif (active learning). Metode
pembelajaran Everyone is a teacher here adalah metode pembelajaran yang
digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk semuanya
berperan menjadi narasumber terhadap semua temannya di kelas belajar
Metode ini merupakan sebuah metode yang mudah, guna
memperoleh partisipasi kelas secara keseluruhan dan tanggung jawab secara
individu. Strategi ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk
bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain. Dengan metode
ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam
pembelajaran secara aktif.
Penerapan metode everyone is teacher here pada
pelajaran Sosiologi diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan antusiasme dalam
diri siswa kelas X-7 di SMA Negeri 1 Malang ini, Pembelajran everyone is a
teacher here (semua orang adalah guru) ini membuat peserta didik dapat belajar
dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kompetensi, untuk mengembangkan Interaksi pembelajaran siswa dilakukan
dengan siswa menulis pertanyaan di kartu index dan mempersiapkan jawabannya,
dan berkomunikasi karena dengan berkomunikasi pembelajaran dititikberatkan pada
hubungan antar individu dan sumber belajar yang lain dan berorientasi pada
kemampuan individu untuk berhubungan dengan sumber belajar tersebut. Tehnik
pembelajaran ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan memberi kesempatan pada
siswa untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu
yang sama, serta dapat membuat pertanyaan dan mengemukakan pendapat, sehingga
diharapkan pengetahuan yang di dapatkan oleh siswa menjadi bermanfaat dalam
kehidupan siswa.
Berdasrkan uraian diatas, maka fokus masalah yang
diambil dalam penelitian ini adalah tentang penerapan metode everyone is a
teacher here dalam meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran
sosiologi dikelas X-7 di SMA Negeri 1 Malang. Oleh karena itu, peneliti
menerapkan metode everyone is teacher here ini di kelas X-7 SMA Negeri 1
Malang ini, dengan harapan siswa – siswa kelas X-7 bisa menumbuhkan motivasi
dan antusiasme dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran
Sosiologi Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi yang dilakukan dengan menerapkan tiga siklus yang
bisa dilihat dari keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran.
Metode Pembelajaran
Pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya
mempengaruhi siswa agar belajar. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa
pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari
tindakan pembelajaran adalah siswa akan (1) belajar sesuatu yang mereka tidak
akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar, atau (2) mempelajari sesuatu
dengan cara yang lebih efesien. Selanjutnya, Uno (2007 : 1), mengemukakan
pendapat tentang strategi pembelajaran, yang mengutip pendapat para ahli
pembelajaran (instructional technology), sebagai berikut : Gerlach dan Ely
(1980), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang
dipilih untuk menyamaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran
dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar peserta didik. Dick dan Carey (1990), menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran
dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam
rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur
atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi
atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Dan, Gropper (1990), mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan
atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingka laku yang diharapkan
dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat
dipraktikkan.
Bertitik tolak dari penjelasan tersebut di atas, maka seorang guru
diharapkan memiliki kemampuan dalam memilih strategi apa yang tepat digunakan
untuk melaksanakan proses pembelajaran di kelasnya, sehingga tujuan yang telah
dituliskan dalam rencana pengajaran dapat tercapai. Jadi jelaslah bahwa seorang
guru dituntut untuk menguasai metode.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang guru sebelum
pembuatan metode adalah memperhatikan persiapan mengajar (lesson plan) yang
meliputi pemahaman terhadap tujuan pendidikan, penguasaan materi pelajaran, dan
pemahaman teoriteori pendidikan selain teori-teori pengajaran. Disamping itu,
seorang guru harus memahami prinsip-prinsip mengajar dan model-model serta prinsip
evaluasinya, sehingga pada akhirnya pendidikan berlangsung secara cepat dan
tepat.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar sesama
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan
hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran, antara lain :
a) Kegiatan
pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b) Kegiatan
pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c) Penentuan
urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
d) Rumusan
pernyataan daläm kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri
yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa
dan materi.
Metode
Every One is a Teacher Here
Metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan,
penggunaan metode pendidikan berarti bagaimana agar tujuan pendidikan dapat
tercapai. Dalam hal tersebut, yang perlu dipahami adalah bagaimana seorang guru
dapat menguasai hakekat metode dan relevansinya dengan tujuan pendidikan
(Nurdin, 2004 : 105). Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana,
2000 : 76). Berbagai metode mengajar telah ditemukan oleh para ahli pendidikan
dan telah digunakan oleh para guru, secara ringkas Sudjana (2000 : 77- 90) dan
Ali (2000 : 78 – 88), menyebutkan bahwa : beberapa metode mengajar, antara lain
: metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, metode tugas
belajar dan
resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode
sosiodrama (role playing), metode problem solving, metode system regu (team
teaching), metode karyawisata (field trip), metode resource person (manusia
sumber),
metode survai masyarakat, metode simulasi. Penjelasan tersebut di atas,
dipertegas oleh pendapat dari Nurdin (2004 :106-107), yang menyatakan bahwa :
metode yang sering atau umum digunakan dalam proses belajar dan mengjar yang dilakukan para
guru di kelas selama ini, adalah : (1) metode ceramah; (2) metode tanya jawab;
(3) metode diskusi; (4) metode pemberian tugas; (5) metode demonstrasi; (6)
metode karyawisata; (7) metode kerja kelompok (iquiry); (8) metode bermain
peran; (9) metode dialog; (10) metode bantah membantah; dan (11) metode bercerita”.
Selanjutnya, metode-metode pembelajaran yang lain juga telah dijalankan oleh
para guru. Sodiq (2001 : 21), menjelaskan bahwa : selain metode yang telah
dikenal oleh para guru di atas, ada lagi tiga belas strategi metode mengajar
baru yang dikembangkan oleh dosen-dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta, yang
telah diujicobakan di Madrasah Terpadu di Jakarta.
Ketiga belas strategi metode yang disebutkan di atas, adalah : the power of two, everyone is a teacher here, critical incident, snowballing, card sort, information search, learning start with question, team quiz, debat aktif, brainstorming, elitasi, mind mapping, dan role playing.
Metode everyone is a teacher here yaitu metode yang dapat digunakan
untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan
tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran,
khususnya
mencapaian
tujuan yaitu meliputi aspek : kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan
menganalisa masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah
melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.
Prinsip
Pokok Metode Every One is a Teacher Here
Dalam hal metode every one is a teacher here, dikemukakan oleh Asy
Syaibany yang dikutip oleh Muhamad Nurdin (2004 : 111), menjelasakan bahwa : terdapat
tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal metode
pengajaran, yaitu (1) mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya;
(2) mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan;
(3) mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak
didik; (4) mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik; (5)
memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan
berfikir; (6) menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang
menggembirakan bagi anak didik; dan (7) menegakkan contoh yang baik (uswatun
hasanah). Penjelasan tersebut diperkuat dengan pendapat Muhaimin dan Mujib
(1993 : 232), menyatakan bahwa : tujuan diadakannya metode adalah menjadikan
proses dan hasil belajar mengajar menjadi lebih baik berdaya guna dan
menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajajaran agama
(Islam) melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik
secara mantap.
Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi metode pendidikan
adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak
didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip
psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui, dan
mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam metode tersebut
adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada perubahan
yang nyata.
Landasan
Pemikiran Penggunaan Metode Ini
Keberhasilan tujuan pembelajaran dilihat dari prestasi hasil
belajar siswa, misalnya dalam mata pelajaran TIK. Hubungan guru dengan prestasi
belajar siswa dalam mata pelajaran TIK, sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan
keterampilan para guru dalam memilih metode pembelajaran yang digunakannya.
Oleh karena itu, ketepatan metode pembelajaran yang digunakan sangat menentukan
tingkat keberhasilan prestasi belajar siswa IPA.
Dalam rangka pencapaian tujuan tersebut, maka salah satu metode
yang dapat digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar TIK, selain
metode yang sudah umum dilakukan para guru. Metode “every one is a teacher here
sudah
diujicobakan
pada Sergur PLPG Angkatan II di UNM Makasar pada tahun ini, hasilnya
menunjukkan bahawa metode tersebut sangat baik, sehingga siswa dapat dengan
mudah mengikuti proses belajar mengajar, karena metode tersebut dapat
melibatkan siswa secara aktif dan memiliki keberanian mengemukakan pendapatnya.
Hubungan antara metode pembelajaran yang digunakan dengan keberhasilan
prestasi belajar siswa digambarkan dalam alur pemikiran sebagai berikut :
Gambar di atas, menjelasan bahwa dengan menggunakan metode “every
one is a teacher here, bahwa guru sebelum melaksanakan proses kegiatan belajar
mengajar tersebut, diperlukan persiapan sebagaimana peran guru di kelas, yaitu
mempersiapkan materi/pokok bahasan, membuat tujuan pembelajaran, dan lainlain
yang akan
diajarkan. Kemudian menentukan metode pembelajaran “every one is a teacher
here.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka untuk mengetahui pengaruh
perbedaan dari metode pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar IPA
antara kelas akselerasi denga kelas regular atau siswa perempuan dengan
laki-laki, dan lain-lain, dilakukan analisis dengan model statistik deskriptif
kuantitatif uji beda. Dimana, metode “every one is a teacher here diajarkan di
dua kelas yang berbeda, yaitu kelas akselerasi dinyatakan sebagai variabel
(X1), sedangkan untuk kelas reguler dinyatakan sebagai variabel X2. Atau kelas
unggulan sebagai X1 dan kelas umum/biasa sebagai X2.
Aplikasi
Metode Dalam Pembelajaran
Penerapan metode every one is a teacher here dimulai dari guru untuk
mempersiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan
atau materi yang akan diajarkan. Penerapan metode tersebut digunakan model atau
strategi metode digambarkan sebagai berikut :
Gambar di atas, menjelaskan bahwa penerapan dari metode every one
is a teacher here yaitu dimulai guru memberikan bahan/sumber bacaan yang sesuai
dengan pokok bahasan yang akan diajarkan. Siswa kemudian ditugaskan untuk
membaca dan membuat sebuah pertanyaan dari materi/bahan yang sedang akan diajarkan.
Pertanyaan tersebut dibuat dalam suatu kartu yang sebelumnya telah kartu
tersebut dituliskan nomor absensi siswa yang dipersiapkan oleh guru. Setelah
selesai siswa membuat pertanyan, kartu pertanyaan (card quest) tersebut
dikumpulkan untuk kemudian dibagikan kembali kepada siswa secara acak.
Selanjutnya, yaitu siswa dari masing-masing kelompok diberi tugas
untuk melakukan presentasi dengan membaca pertanyaan dan menjawabnya, ditunjuk
yang disesuaikan dengan nomor absensinya dan siswa lain diberi kesempatan untuk
memberikan tanggapan. Guru pada tahapan ini dapat mengevaluasi (memberikan
penilaian). Berdasarkan uraian tersebut, melalui strategi pembelajaran metode
every one is a teacher here, diharapkan siswa akan lebih bergairah dan senang
dalam menerima pelajaran TIK yang pada gilirannya tujuan pembelajaran TIK dapat
tercapai. Dengan demikian, melalui metode every one is a teacher here tersebut,
hasil yang diharapkan adalah :
a. Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat
(menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah dibuatnya
berdasarkan sumber bacaan yang diberikan;
b. Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya
di depan kelas
c. Siswa lain, yang berani mengemukakan pendapat dan menyatakan
kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah
d. Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah
yang dikaji.
If U like this... Say Thaks God...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar