*dikutip dari makalah Robiul awaludin
(curup-Bengkulu)
Dalam kegiatan belajar mengajar, metode menempati
peranan yang tidak kalah pentingnya dari komponen lainya dalam kegiatan belajar
mengajar. Metode merupakan salah satu alat untuk memotivasi dan sebagai alat
untuk mencapai tujuan dalam pengajaran.
Metode mengajar adalah salah satu pengetahuan tentang
cara – cara mengajar yang digunakan oleh seorang guru atau instruktur.
Pengertian lain dari metode mengajar adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh
guru untuk digunakan dalam mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada
siswa di dalam kelas, baik secara individual atau secara kelompok, agar
pelajaran itu dapat diserap, di pahami dan di manfaatkan oleh siswa dengan
baik. Semakin baik metode mengajar, makin efektif pula penyampaian tujuan.( J.
R. David: 1976)
Metode everyone is a teacher here adalah salah
satu metode dalam model pembelajaran aktif (active learning). Metode
pembelajaran Everyone is a teacher here adalah metode pembelajaran yang
digunakan oleh pendidik dengan maksud meminta peserta didik untuk semuanya
berperan menjadi narasumber terhadap semua temannya di kelas belajar
Metode ini merupakan sebuah metode yang mudah, guna
memperoleh partisipasi kelas secara keseluruhan dan tanggung jawab secara
individu. Strategi ini memberikan kesempatan pada setiap peserta didik untuk
bertindak sebagai seorang “pengajar” terhadap peserta didik lain. Dengan metode
ini, peserta didik yang selama ini tidak mau terlibat akan ikut serta dalam
pembelajaran secara aktif.
Penerapan metode everyone is teacher here pada
pelajaran Sosiologi diharapkan dapat menumbuhkan motivasi dan antusiasme dalam
diri siswa kelas X-7 di SMA Negeri 1 Malang ini, Pembelajran everyone is a
teacher here (semua orang adalah guru) ini membuat peserta didik dapat belajar
dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
tuntutan kompetensi, untuk mengembangkan Interaksi pembelajaran siswa dilakukan
dengan siswa menulis pertanyaan di kartu index dan mempersiapkan jawabannya,
dan berkomunikasi karena dengan berkomunikasi pembelajaran dititikberatkan pada
hubungan antar individu dan sumber belajar yang lain dan berorientasi pada
kemampuan individu untuk berhubungan dengan sumber belajar tersebut. Tehnik
pembelajaran ini memotivasi semua siswa untuk aktif dan memberi kesempatan pada
siswa untuk mengajar temannya dan mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu
yang sama, serta dapat membuat pertanyaan dan mengemukakan pendapat, sehingga
diharapkan pengetahuan yang di dapatkan oleh siswa menjadi bermanfaat dalam
kehidupan siswa.
Berdasrkan uraian diatas, maka fokus masalah yang
diambil dalam penelitian ini adalah tentang penerapan metode everyone is a
teacher here dalam meningkatkan motivasi siswa pada mata pelajaran
sosiologi dikelas X-7 di SMA Negeri 1 Malang. Oleh karena itu, peneliti
menerapkan metode everyone is teacher here ini di kelas X-7 SMA Negeri 1
Malang ini, dengan harapan siswa – siswa kelas X-7 bisa menumbuhkan motivasi
dan antusiasme dalam kegiatan belajar mengajar, khususnya pada mata pelajaran
Sosiologi Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang menggunakan
pendekatan kualitatif. Metode pengumpulan datanya menggunakan metode observasi,
wawancara dan dokumentasi yang dilakukan dengan menerapkan tiga siklus yang
bisa dilihat dari keaktifan dan antusias siswa selama proses pembelajaran.
Metode Pembelajaran
Pembelajaran dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya
mempengaruhi siswa agar belajar. Atau secara singkat dapat dikatakan bahwa
pembelajaran sebagai upaya membelajarkan siswa. Akibat yang mungkin tampak dari
tindakan pembelajaran adalah siswa akan (1) belajar sesuatu yang mereka tidak
akan pelajari tanpa adanya tindakan pembelajar, atau (2) mempelajari sesuatu
dengan cara yang lebih efesien. Selanjutnya, Uno (2007 : 1), mengemukakan
pendapat tentang strategi pembelajaran, yang mengutip pendapat para ahli
pembelajaran (instructional technology), sebagai berikut : Gerlach dan Ely
(1980), menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-cara yang
dipilih untuk menyamaikan metode pembelajaran dalam lingkungan pembelajaran
tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi pembelajaran
dimaksud meliputi sifat lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran yang dapat
memberikan pengalaman belajar peserta didik. Dick dan Carey (1990), menjelaskan
bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh komponen materi pembelajaran
dan prosedur atau tahapan kegiatan belajar yang/atau digunakan oleh guru dalam
rangka membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Menurut mereka strategi pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur
atau tahapan kegiatan belajar saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi
atau paket program pembelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik.
Dan, Gropper (1990), mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan
atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang ingin dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingka laku yang diharapkan
dapat dicapai oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya harus dapat
dipraktikkan.
Bertitik tolak dari penjelasan tersebut di atas, maka seorang guru
diharapkan memiliki kemampuan dalam memilih strategi apa yang tepat digunakan
untuk melaksanakan proses pembelajaran di kelasnya, sehingga tujuan yang telah
dituliskan dalam rencana pengajaran dapat tercapai. Jadi jelaslah bahwa seorang
guru dituntut untuk menguasai metode.
Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh seorang guru sebelum
pembuatan metode adalah memperhatikan persiapan mengajar (lesson plan) yang
meliputi pemahaman terhadap tujuan pendidikan, penguasaan materi pelajaran, dan
pemahaman teoriteori pendidikan selain teori-teori pengajaran. Disamping itu,
seorang guru harus memahami prinsip-prinsip mengajar dan model-model serta prinsip
evaluasinya, sehingga pada akhirnya pendidikan berlangsung secara cepat dan
tepat.
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman
belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar sesama
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar
lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang
dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang
bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan
hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran, antara lain :
a) Kegiatan
pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya
guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.
b) Kegiatan
pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik
secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.
c) Penentuan
urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi
pembelajaran.
d) Rumusan
pernyataan daläm kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri
yang mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa
dan materi.
Metode
Every One is a Teacher Here
Metode merupakan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan,
penggunaan metode pendidikan berarti bagaimana agar tujuan pendidikan dapat
tercapai. Dalam hal tersebut, yang perlu dipahami adalah bagaimana seorang guru
dapat menguasai hakekat metode dan relevansinya dengan tujuan pendidikan
(Nurdin, 2004 : 105). Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam
mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran (Sudjana,
2000 : 76). Berbagai metode mengajar telah ditemukan oleh para ahli pendidikan
dan telah digunakan oleh para guru, secara ringkas Sudjana (2000 : 77- 90) dan
Ali (2000 : 78 – 88), menyebutkan bahwa : beberapa metode mengajar, antara lain
: metode ceramah, metode Tanya jawab, metode diskusi, metode tugas
belajar dan
resitasi, metode kerja kelompok, metode demonstrasi dan eksperimen, metode
sosiodrama (role playing), metode problem solving, metode system regu (team
teaching), metode karyawisata (field trip), metode resource person (manusia
sumber),
metode survai masyarakat, metode simulasi. Penjelasan tersebut di atas,
dipertegas oleh pendapat dari Nurdin (2004 :106-107), yang menyatakan bahwa :
metode yang sering atau umum digunakan dalam proses belajar dan mengjar yang dilakukan para
guru di kelas selama ini, adalah : (1) metode ceramah; (2) metode tanya jawab;
(3) metode diskusi; (4) metode pemberian tugas; (5) metode demonstrasi; (6)
metode karyawisata; (7) metode kerja kelompok (iquiry); (8) metode bermain
peran; (9) metode dialog; (10) metode bantah membantah; dan (11) metode bercerita”.
Selanjutnya, metode-metode pembelajaran yang lain juga telah dijalankan oleh
para guru. Sodiq (2001 : 21), menjelaskan bahwa : selain metode yang telah
dikenal oleh para guru di atas, ada lagi tiga belas strategi metode mengajar
baru yang dikembangkan oleh dosen-dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta, yang
telah diujicobakan di Madrasah Terpadu di Jakarta.